Skip to main content

MEMBUAT BOOTABLE FLASH DISK DENGAN RUFUS

MEMBUAT BOOTABLE FLASH DISK DENGAN RUFUS

Penggunaan bootable USB flash drive (flashdisk, memory stick dan yang lainnya) akan sangat bermanfaat bagi seorang teknisi komputer atau pemilik komputer, terutama netbook ataunotebook yang tidak memiliki CD/DVD drive. Selain lebih cepat dalam proses instalasi dibandingkan menggunakan media CD/DVD, menggunakan USB mempermudah kita untukupdate BIOSrecovery password atau mencoba, memeriksa dan menganalisa sebuah sistem operasi.

Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat bootable pada media USB flash drive adalahRufus. Dengan ukuran yang sangat kecil (hanya 459 KB), aplikasi ini juga bersifat gratis (lisensi GNU GPL versi 3) dan portable.

Rufus juga memiliki opsi FreeDOS, sehingga kita dapat menggunakannya untuk booting komputer dalam modus DOS (Disk Operating System). Modus DOS sangat bermanfaat terutama dalam melakukan proses upgrade BIOS yang membutuhkanDOS command prompt.

Berdasarkan website resmi pengembang rufus , aplikasi Rufus mampu bekerja dua kali lebih cepat dibandingkan program sejenis seperti WiNToBootic v1.2, RMPrepUSB v2.1.638, UNetbootin v1.1.1.1, Universal USB Installer v1.8.7.5 atauWindows 7 USB/DVD Download Tool v1.0.30 ketika melakukan pembuatan USB bootable untuk Windows 7 x64menggunakan komputer prosesor Core 2 Duo, memori 4 GB, dan USB 3.0 controller serta 16 GB USB 3.0 ADATA S102 flash drive serta sistem operasi Windows 7 x64.

Rufus mendukung pembuatan bootable USB untuk banyak sistem operasi, antara lain Arch Linux, Archbang, BartPE/pebuilder, Centos, Damn small Linux, Fedora , FreeDOS, Gentoo, gNewSense, Hiren's Boot CD, LiveXP,knoppix,kubuntu, linux mint, NT Password Registry Editor, OpenSUSE[/link], Parted Magic, Tails, Trinity Rescue Kit,UbuntuWindows XP (SP2 or later), Windows Server 2003 R2, Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 8.1, dan yang lainnya.

Menggunakan Rufus

Menggunakan Rufus sangatlah mudah. Setelah mendownload aplikasi rufus, klik ganda untuk mulai menjalankannya.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Apabila flash disk sudah dicolokan ke komputer, secara otomatis Rufus akan mendeteksi drive, sistem file, ukuran clusterdan volume label flash disk tersebut.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Jika Rufus tidak mendeteksi USB yang dicolokan tersebut, tampilkan opsi tingkat lanjut dengan menekan icon disebelah teks Format Options. Kemudian, tandai opsi List fixed (non-flash) or unpartitioned USB disks.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Untuk menjadikan flash disk sebagai bootable sistem operasi, pada bagian opsi Create a bootable disk using, gunakan pilihan ISO image. Setelah itu klik icon drive untuk memilih file ISO sistem operasi yang akan dimasukan ke dalam flash disk. Secara otomatis Rufus akan menggunakan data ISO tersebut untuk kebutuhan pembuatan USB bootable. Biarkan opsiQuick formaat tetap aktif, agar proses format partisi menjadi lebih cepat.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Selanjutnya, klik tombol Start untuk memulai proses penulisan ke flash disk. Rufus akan menampilkan peringatan, bahwa seluruh data yang ada pada flash disk akan dihapus.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Klik tombol OK untuk memulai proses pembuatan bootable USB atau Cancel untuk membatalkan.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Setelah itu, pertama sekali Rufus akan melakukan format terhadap USB flash drive yang ditentukan. Setelah selesai, baru melakukan penyalinan file-file yang ada dalam file ISO.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Setelah proses pembuatan bootable USB selesai, klik tombol Close untuk menutup Rufus.

Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Untuk menggunakan USB flash drive sebagai media instalasi, lakukan pengaturan pada BIOS agar device yang pertama dibaca saat booting (Boot devices priority) adalah USB flash drive.

Comments

Popular posts from this blog

Memahami Perbedaan Switch Manage dan UnManage (Manageable Switch Versus Non manageble Switch)

Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan .   dimana Switch Ethernet dapat digolongkan menjadi 2 yaitu   Switch Manage   dan   Switch Unmanage . Secara umum fungsi kedua jenis switch sama yaitu sebagai media penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar skala jaringan (dengan mudah bisa digunakan untuk menabah PC dalam jaringan yang sama).  Switch UnManage (Non Manageble Switch) Unmanaged switch adalah switch yang tidak dapat di-manage… maksudnya adalah switch tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’ oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch, harga dari switch tersebut akan lebih rendah dibandingkan switch yang managed. Namun, apabila terjadi masalah deng

Melakukan tindakan korektif dan melaporkan hasil perawatan periferal sederhana

BAB I PENDAHULUAN A.    DESKRIPSI JUDUL Modul  Melakukan perawatan periferal  merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk perawatan periferal dimulai dari persiapan yang diperlukan sampai dengan pelaporan hasil perawatan periferal. Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar, yaitu membahas tentang menyiapkan perawatan periferal, melakukan perawatan periferal, memeriksa hasil perawatan periferal dan melakukan tindakan korektif serta melaporkan hasil perawatan periferal. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu melakukan perawatan periferal. B.    PRASYARAT Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah : 1)   Peserta diklat telah lulus modul / materi diklat Melakukan perbaikan periferal ( HDW.MNT.204.(2).A) 2)   Peserta diklat mengetahui konfigurasi dan spesifikasi periferal pada PC. 3)   Peserta diklat mengetahui cara kerja komponen/modul yang perlu perawat

Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul

• Mengidentifikasi Masalah Melalui Gejala yang Muncul TUJUAN PEMBELAJARAN Komputer  yang  terhubung  jaringan  sering  kali  mengalami  gangguan kerusakan   baik   dari   sisi   hardware   atau   software.   Hal   ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan. Peserta diklat mampu mengetahui jenis-jenis gangguan pada perangkat jaringan. Peserta diklat mampu mengetetahui performance dan kondisi perangkat yang terhubung jaringan. Faktor-faktor  yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada Jaringan komputer adalah: Tegangan Listrik Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Komputer  yang  kita  gunakan  sering  mati  mendadak  karena  sumber listrik  mati  dapat  menyebabkan  komputer  yang  kita  gunakan  akan cepat    rusak.  Sehinga  akan  mempengaruhi  jari