Skip to main content

STRUKTUR KOMPUTER


STRUKTUR KOMPUTER
 1. Input Device (Alat Masukan)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer

2. Output Device (Alat Keluaran)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.

3. I/O Ports
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.

4. CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

5. Memori
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6. Data Bus
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.

7. Address Bus
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca.Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
8. Control Bus

Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.

Comments

Popular posts from this blog

Memahami Perbedaan Switch Manage dan UnManage (Manageable Switch Versus Non manageble Switch)

Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan .   dimana Switch Ethernet dapat digolongkan menjadi 2 yaitu   Switch Manage   dan   Switch Unmanage . Secara umum fungsi kedua jenis switch sama yaitu sebagai media penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar skala jaringan (dengan mudah bisa digunakan untuk menabah PC dalam jaringan yang sama).  Switch UnManage (Non Manageble Switch) Unmanaged switch adalah switch yang tidak dapat di-manage… maksudnya adalah switch tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’ oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch, harga dari switch tersebut akan lebih rendah dibandingkan switch yang managed. Namun, apabila terjadi masalah deng

Melakukan tindakan korektif dan melaporkan hasil perawatan periferal sederhana

BAB I PENDAHULUAN A.    DESKRIPSI JUDUL Modul  Melakukan perawatan periferal  merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk perawatan periferal dimulai dari persiapan yang diperlukan sampai dengan pelaporan hasil perawatan periferal. Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar, yaitu membahas tentang menyiapkan perawatan periferal, melakukan perawatan periferal, memeriksa hasil perawatan periferal dan melakukan tindakan korektif serta melaporkan hasil perawatan periferal. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu melakukan perawatan periferal. B.    PRASYARAT Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah : 1)   Peserta diklat telah lulus modul / materi diklat Melakukan perbaikan periferal ( HDW.MNT.204.(2).A) 2)   Peserta diklat mengetahui konfigurasi dan spesifikasi periferal pada PC. 3)   Peserta diklat mengetahui cara kerja komponen/modul yang perlu perawat

Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul

• Mengidentifikasi Masalah Melalui Gejala yang Muncul TUJUAN PEMBELAJARAN Komputer  yang  terhubung  jaringan  sering  kali  mengalami  gangguan kerusakan   baik   dari   sisi   hardware   atau   software.   Hal   ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan. Peserta diklat mampu mengetahui jenis-jenis gangguan pada perangkat jaringan. Peserta diklat mampu mengetetahui performance dan kondisi perangkat yang terhubung jaringan. Faktor-faktor  yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada Jaringan komputer adalah: Tegangan Listrik Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Komputer  yang  kita  gunakan  sering  mati  mendadak  karena  sumber listrik  mati  dapat  menyebabkan  komputer  yang  kita  gunakan  akan cepat    rusak.  Sehinga  akan  mempengaruhi  jari